Banyaknya Kasus Hukum Akibat Medsos, Ini Imbauan Ikatan Remaja Masjid
Pada abad teknologi digital ini tidak bisa dipungkiri lagi informasi dan komunikasi menjadi kebutuhan layaknya bahan pokok.
Bahkan, masyarakat menjadikan media sosial (medsos) sebagai kebutuhan bukan lagi gaya hidup.
"Namun sayangnya banyak warga termasuk generasi muda sebagai pengguna medsos yang kurang bijak dalam memakai medsos ini. Akhirnya terjerat.kasus hukum," kata Tutor Ikatan Remaja Masjid (IRMA) Jabar, Jajang Firman, dalam pernyataannya, Kamis, 11 Februari 2021.
Jajang yang juga ketua IRMA MAN 2 Tasikmalaya mengatakan, perkembangan teknologi yang semakin pesat dan maju tentunya tidak bisa menghambatnya.
"Namun, perkembangan teknologi ini bisa mendatangkan suatu hal yang positif maupun negatif. Di era zaman sekarang ini tidak bisa dipungkiri lagi bahwa hampir setiap orang dari mulai remaja, anak-anak sampai kalangan orang tua sudah pasti mengenal medsos baik WhatsApp, facebook, twitter, instagram dan sejenisnya," ujarnya
Sisi positif dari perkembangan teknologi (medsos) ini yaitu dapat mempermudah untuk mengakses sesuatu yang dibutuhkan dengan cepat dan mudah tanpa repot.
"Kita bisa melakukan di mana pun, kapan pun, sambil duduk dan tiduran pun bisa asalkan ada koneksi internet. Hal ini karena medsoa digunakan sebagai tempat untuk menyampaikan pendapat, berbagai opini, dan diskusi serta membangun hubungan dengan orang lain," katanya.
Medsoa juga memberikan peluang bagi generasi muda untuk merefleksikan nilai-nilai revolusi mental dan dakwah di era digital melalui berbagai platform media sosial.
"Revolusi mental sendiri adalah gerakan untuk mengubah cara pandang, cara pikir, sikap, perilaku, dan cara kerja generasi muda bangsa Indonesia yang mengacu pada nilai-nilai integritas, etos kerja dan gotong royong," katanya.
Dia menambahkan, ada pun sisi negatif dari penggunaan medsos saat ini adalah tidak diimbangi dengan penggunaan sesuai dengan kebutuhan.
"Dalam artian banyak pengguna yang memanfaatkan medsos sebagai sarana untuk menyebar luaskan berita hoaks, menyudutkan pihak lain yang bahkan tidak bersalah, melecehkan, menyebar kebencian, dan masih banyak lagi kejahatan-kejahatan yang lainnya," katanya.
Dalam bermedsos ini termasuk menghadapi berbagai postingan yang tidak bisa dibendung, maka kita perlu bijak dalam menyikapinya.
"Sikap yang bijak yang dapat kita lakukan saat medsos adalah dengan menerapkan konsep tabayyun yakni melakukan verifikasi, check and recheck, atau meneleti kembali informasi tersebut. Tabayyun ini diperintahkan Allah SWT dalam QS. Al Hujurat," katanya.
Pentingnya tabayyun karena bisa jadi berita yang disampaikan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab itu bersifat mengadu domba atau berisi kebohongan yang bisa menimbulkan perselisihan di tengah-tengah kehidupan.
"Tabayyun harus menjadi prosedur tetap bagi setiap orang dalam menerima informasi dari mana pun dan siapa pun, serta dalam ruang lingkup apa pun baik keluarga,masyarakat bahkan bernegara," katanya.
Selain Tabayyun, menurut Jajang, sikap lain dalam bermedsos adalah sadar kalau medsos ini dapat dilihat oleh semua kalangan sehingga harus mengutamakan prinsip kehati-hatian.
"Lebih bijaksana agar tidak asal menyampaikan tulisan atau komentar. Apabila pengguna ingin melakukan kritik terhadap suatu permasalahan sebaiknya disampaikan dengan kalimat sopan dan logika yang benar," katanya.
Hindari menyampaikan kata-kata atau kalimat yang menyinggung dan kasar terhadap apa pun dan siapa pun.
"Gunakan lah medsos sebagai alat yang mendatangkan manfaat bagi diri sendiri dan orang banyak," katanya.***
Sumber : https://jurnalsoreang.pikiran-rakyat.com/gaya-hidup/pr-1011418464/banyaknya-kasus-hukum-akibat-medsos-ini-imbauan-ikatan-remaja-masjid?page=3
Share This Post To :
Kembali ke Atas
Artikel Lainnya :
- Siswa dan Guru MAN 2 Tasikmalaya Ikuti Exchange ke Thailand
- Tiga Hal Penting Penguatan Moderasi Beragama
- Kemenag Siapkan MA Plus Keterampilan, Respon Era Digital 5.0
- Pendidikan Sebagai Investasi Jangka Panjang
- Apa Itu Pemanasan Global
Kembali ke Atas